Gelombang
I [Pertama]
Miqat
Makani dari Dzul Hulaifah [Bir Ali]
-
Setelah
Jamaah menyelesaikan Paket Arbain [Shalat 40 Waktu di Masjid Nabawi].
-
Jamaah
Mandi Ihram dari Pondokan dan memakai Pakain Ihram, kemudian diberangkatkan
menuju Masjid Dzul Hulaifah [Bir Ali] sekitar 14 km. dari Kota Madinah.
-
Jamaah
turun dari bus menuju Masjid, kemudian melaksanakan Shalat Sunnah Tahiyyatal
Masjid dan Shalat Sunnah Ihram, atau dilaksanakan bersama-sama. [Rakaat 1 Al
Kaafirun dan 2 Al Ikhlas].
-
Menuju
bus dan Niat Ihram Haji dan Umrah sekaligus, diteruskan baca Talbiyah dan juga
selama perjalanan menuju Makkah Al Mukarramah.
-
Setelah
niat tsb. berlaku semua larangan Ihram.
-
Sampai
di Makkah, bus menuju Maktab [Pondokan] sesuai Maktab [Pondokan] yang telah
ditentukan.
-
Jamaah
menuju kamar-kamar masing-2, merapikan barang bawaan, Istirahat secukupnya.
-
Jamaah
menuju Masjidil Haram ber-sama-sama regu/rombongan masing-2, masuk Masjidil
Haram [do’a], melihat Ka’bah [do’a], mencari Sudut Hajar Aswad, arah sebelah
tenggara ditandai dengan lampu hijau.
-
Jamaah
melaksanakan Thawaf Qudum 7 [tujuh] kali
putaran dimulai dan berakhir di Sudut [Rukun] Hajar Aswad, kemudian menuju
Multazam berdo’a, kemudian Shalat Sunnah Thawaf sebanyak 2 [dua] raka’at [baca
Al Kafirun rakaat pertama dan Al Ikhlas rakaat kedua], minum Air Zam-zam.
-
Boleh
diteruskan dengan Sa’i.
-
Menuju
Mas’a [tempat Sa’i] langsung kebukit Shafa untuk memulai Sa’i.
-
Dilaksanakan
7 [tujuh] kali putaran dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwa
[dari bukit Shafa sampai dibukit Marwa dihitung satu putaran dan sebaliknya].
-
Kembali
ke Maktab [Pondokan] tetap berpakaian Ihram [masih berlaku semua larangan Ihram
menunggu pelaksanaan Ibadah Haji.
-
Tgl. 8
Dzul Hijjah Jamaah diberangkatkan ke Arafah. [tidak usah niat lagi]
-
Jamaah
diberngakatkan ke Arafah dengan bus, memperbanyak baca Talbiyah.
-
Di
Arafah menanti pelaksanaan Wukuf, memperbanyak baca Talbiah, do’a dan dzikir di
Arafah tersebut.
-
Tanggal
9 Dzul Hijjah Ba’da zawal [waktu dhuhur] pelaksanaan Wukuf, mendengarkan
Khutbah Wukuf diteruskan Shalat Jama’ Qasar Taqdim [Dhuhur dan Asar] berjama’ah.
-
Dzikir
Wukuf, sampai tenggelamnya Matahari [masuk Waktu Maghrib].
-
Shalat
Maghrib dan Isya’ jamak qasar taqdim.
-
Jamaah
mulai diberangkatkan ke Muzdalifah naik bus secara bergiliran dan diturunkan di
Muzdalifah untuk Mabit [bermalam] dengan memperbanyak baca Talbiyah, dzikir,
do’a karena tempat ini yang disebut Mas’aril Haram.
-
Selanjutnya
disunnahkan mengambil kerikil secukupnya untuk melontar Jamrah Aqabah.
-
Setelah
lewat pertengahan malam Jamaah diberangkatkan naik bus secara bergiliran ke Mina.
-
Jamaah
[10 Dzul Hijjah] bersiap-siap dari kemah Mina untuk melaksanakan lontar Jamrah
Aqabah ditempat Jamarat [sebaiknya sesuai dengan jadwal waktu yang telah
diberikan untuk Jamaah Asia Tenggara termasuk Indonesia].
-
Sesampai
di Jamarat, jama’ah melaksanakan melontar Jamrah Aqabah [Kubra] Jamrah yang
paling barat, dengan posisi sebelah kiri arah Makkah dan sebelah kanan arah
Mina, dengan 7 [tujuh] kali lontaran.
-
Selesai
melontar Jamrah Aqabah [Kubra], Jama’ah mencukur atau menggunting rambut kepala
sedikitnya 3 [tiga] lembar.
-
Jamaah
selesai menggunting atau mencukur rambut kepala, maka sudah dalam keadaan
Tahallul Awal, sudah lepas dari larangan Ihram kecuali bersetubuh [hubungan
intim antara suami isteri].
-
Jamaah
laki-laki boleh memakai pakaian biasa, untuk Jamaah perempuan tetap berpakain
yang menutup aurat perempuan, tetapi boleh memakai sarung tangan dan cadar.
-
Jamaah
kembali kekemah untuk mabit [bermalam] di Mina 11 Dzul Hijjah, dan kembali
siangnya pergi Jamarat, untuk melontar 3 [tiga] Jamrah; Jamrah Ula [Shugra],
Jamrah Wushtha dan Jamrah Aqabah [Kubra], masing-masing dengan 7 [tujuh] kali
lontaran.
-
Jamaah
kembali kekemah di Mina untuk mabit [bermalam] 12 Dzul Hijjah, siangnya keJamarat
untuk melaontar 3 [tiga] jamrah; Jamrah Ula [Shughra], Wushtha dan Aqabah
[Kubra] masing-masing dengan 7 [tujuh] kali lontaran.
-
Setelah
selesai melontar 3 [tiga] jamrah tsb. boleh meninggalkan Mina kembali ke Makkah
sebelum tenggelamnya matahari, maka disebut NAFAR AWAL.
-
Bagi
Jamaah yang tetap di kemah Mina untuk mabit [bermalam] 13 Dzul Hijjah. Dan
siangnya melontar 3 [tiga] jamrah ; Jamrah Ula [Shughra], Wushtha dan Aqabah
[Kubra] masing-masing 7 [tujuh] kali lontaran, selesai kemudian kembali ke
Makkah disebut dengan NAFAR TSANI.
Jammah di Maktab
[pondokan] Makkah istirahat secukupnya, kemudian melaksanakan Thawaf Ifadhah
atau Thawaf Rukun dan diteruskan dengan Sa’i. [caranya sama pada saat Thawah
Qudum]
0 komentar:
Post a Comment