SonicRun.com
Showing posts with label Tips-Cara. Show all posts
Showing posts with label Tips-Cara. Show all posts

Cara mewakili Orang Untuk Melontar Jumrah

By Unknown | At 02:13 | Label : , | 0 Comments
CARA MEWAKILI ORANG UNTUK LONTAR JAMRAH.

Bagi orang yang UDZUR [tidak mampu karena kondisi fisik] boleh mewakilkan kewajiban Melontar Jamrahnya kepada orang lain.
Bagi yang mewakili Melontar Jamrah orang lain ada 2 [dua] cara :
1.      Melontar 7 [tujuh] kali Jamrah Shughra [Ula] untuk dirinya sendiri, lalu melontar 7 [tujuh] kali lagi untuk orang lain yang diwakilinya dst. Kemudian melanjutkan Melontar Jamrah Wustha 7 [tujuh] kali untuk dirinya sendiri, lalu melontar 7 [tujuh] kali lagi untuk orang lain yang diwakilinya dst. Kemudian melanjutkan Melontar Jamrah Aqabah [Kubra] 7 [tujuh] kali untuk dirinya lalu melontar 7 [tujuh] kali lagi untuk orang lain yang diwakilinya dst.[dst artinya jika yang diwakili lebih dari seorang].
2.      Melontar untuk dirinya sendiri secara sempurna, masing-masing 7 [tujuh] kali lontaran mulai dari Jamrah Sughra [Ula], Wushta dan Aqabah [Kubra]. Kemudian kembali melontar masing-masing 7 [tujuh] kali untuk orang lain yang diwakilinya mulai dari Jamrah Sughra [Ula], Wushta dan Aqabah [Kubra] dst. [dst artinya jika yang diwakili lebih dari seorang] untuk sekarang yang cara ini berat.

3.      Jika melontar Jamaraat untuk dirinya diakhirkan [artinya qadha’  tgl. 11 belum melontar, juga tgl 12 juga belum melontar karena udzur] maka cara melontarnya adalah melontar Jamrah Shugra/Ula, Jamrah Wushtha dan Aqabah/Kubra untuk tgl. 11, kemudian kembali melontar dari jamrah Shugra/Ula, Wushtha dan Aqabah/Kubra untuk tgl. 12 dan kemudian kembali lagi melontar jamrah Shughra/Ula, Wushtha dan Aqabah untuk tgl. 13 nya.  

Tata Cara Tayamum di Pesawat

By Unknown | At 04:26 | Label : , , , , | 0 Comments
TAYAMMUM :
وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ

“Apa bila kamu sakit, atau dalam perjalanan, atau kembali dari tempat buang air besar, atau menyentuh perempuan [ajnabiyah], jika kamu tidak mendapatkan air, maka hendaklah kamu tayammum dengan tanah/debu yg suci, maka sapulah mukamu dan kedua tanganmu”. [Al Mai’dah 6]
وجعلت لنا الأرض كلها مسجدا وجعلت تربتها لنا طهورا إذا لم نجد الماء )  - رواه مسلم

“Bumi telah dijadikan bagiku sebagai tempat sujud dan debu dijadikan alat bersuci [apa bila] kamu tidak mendapatkan air” [H.r. Muslim]
( إنما كان يكفيك أن تضرب بكفيك في التراب ثم ينفخ فيهما ثم تمسح بهما وجهك وكفيك إلى الرصغين ) رواه الدارقطني


Bersabda Rasulullah saw.: Sesungguhnya cukup bagimu, jika kamu pukulkan kedua telapak tanganmu ketanah, lalu  kamu tiup dan kemudian kamu sapukan kemuka dan kedua tanganmu. [Hr. Ad Daru Quthni].

Tayamum dipesawat :
            Yang menjadi masalah ada atau tidak adanya debu dipesawat ;
  1. Menurut pendapat Imam Syafi’i dan Imam Ahmad pengertian [صَعِيدًا طَيِّبًا] dalam ayat diatas adalah tanah yg bersih dan suci, maka tidak sah tayamum kecuali dengan tanah bersih dan suci atau pasir berdebu bersih dan suci,
  2. Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Malik [صَعِيدًا طَيِّبًا] adalah nafsul ardhi [jenis apa yg ada dibumi, bersih suci], maka sah tayammum semua jenis yg suci terdapat dari bumi walau dengan batu yg tidak terdapat tanah dimukanya ataupun pasir yg tidak ada debunya. Dan Imam Malik menambah pendapatnya dan beliau mengatakan : “sesungguhnya boleh atau sah tayammum dengan apa saja yg ditemukan dibumi bersih dan suci seperti tumbuh-tumbuhan.
                                                       {lihat Kitab Mizan al Kubra juz I hal. 132}



فمن ذلك قول الامام الشافعى واحمد ان الصعيد فى الاية هو التراب فلا يجوز التيمم الا بتراب طاهر او برمل فيه غبار  مع قول ابى حنيفة ومالك الصعيد هو نفس الارض ولو بحجر لا تراب عليه ورمل لا غبار فيه وزاد مالك فقال انه يجوز التيمم بما اتصل بالارض كا لنبا ت  [ الميزان الكبرى 1 ص 132 با ب التيمم ]  

Tata Cara Menjamak Shalat

By Unknown | At 04:19 | Label : , , , , | 0 Comments
Menjamak [mengumpulkan] Shalat ;
Shalat yg boleh dapat dijamak [dikumpulkan] adalah antara Dhuhur dan Ashar, dan antara Maghrib dengan Isya’.  Dan menjaamak shalat ini bisa jamak secara tam [sempurna] atau jamak qosor [diringkas] Ada 2 [dua] cara untuk menjamak shalat yaitu :
  1. Jamak Taqdim [didahulukan] yaitu shalat Dhuhur dan Ashar dikerjakan diwaktu dhuhur, dan atau shalat Maghrib dan Isya’ dikerjakan diwaktu Maghrib. Dengan syarat :
    1. Dimulai shalat Dhuhur kemudian shalat Ashar, dan atau dimulai shalat Maghrib kemudian shalat Isya’
    2. Berniat untuk menjamak [mengumpulkan] shalat dimaksud dipermulaan shalat Dhuhur, dan atau shalat Magrib, boleh berniat dipertengahan shalat yg pertama sebelum selesai shalatnya.
    3. Berturut-turut dan berurutan antara shalat yg pertama dengan shalat yg kedua.
    4. Niyatnya Jamak Taqdim qoshor ;
Dhuhur dan Ashar di qashar ;

اصلي فرض الظهر مجموعا بالعصر قصرا [ماءموما ، اماما] لله تعالى
اصلي فرض العصر قصرا [ماءموما ، اماما] لله تعالى
                        Maghrib dan Isya’ diqashar ;
اصلي فرض المغرب مجموعا بالعشاء قصرا [ماءموما ، اماما] لله تعالى
اصلي فرض العشاء قصرا [ماءموما ، اماما] لله تعالى

  1. Jamak Ta’khir [dikemudiankan] yaitu shalat Dhuhur dan Ashar dikerjakan diwaktu Ashar, dan atau shalat Maghrib dan Isya’ dikerjakan diwaktu Isya’, syaratnya hanya satu yaitu ; berniat menjamak ta’khir shalat, pada waktu shalat yg pertama. Artinya berniat menjamak ta’khir shalat Dhuhur dengan shalat Ashar diwaktu Dhuhur, dan atau berniat menjamak ta’khir shalat Maghrib dengan Isya’, berniat diwaktu Maghrib. :
Niyatnya Jamak Ta’khir qoshor:
Dhuhur dan Ashar diwaktu Dhuhur ;

نويت تاءخير الظهر الى العصر لاجمع بينهما لله تعالى
Saya niat mengakhirkan shalat Dhuhur  diwaktu Ashar untuk dijamak Qashar

Pelaksanaan [niyat] shalatnya
اصلي فرض الظهر قصرا [ماءموما ، اماما] لله تعالى
اصلي فرض العصر قصرا [ماءموما ، اماما] لله تعالى
Maghri dan Isya’ diwaktu Maghrib ;

نويت تاءخير المغرب الى العشاء لاجمع بينهما لله تعالى
Saya niat mengakhirkan shalat Maghrib diwaktu Isya’ untuk dijamak Qashar

Pelaksanaan [niyat] shalatnya
اصلي فرض المغرب [ماءموما ، اماما] لله تعالى

اصلي فرض العشاء قصرا [ماءموما ، اماما] لله تعالى

Tentang Wudhu Menurut Imam Ahmad Bin Hambal

By Unknown | At 04:11 | Label : , , | 0 Comments

MENURUT IMAM AHMAD BIN HAMBAL [MADZHAB HAMBALI]

Fardhunya Wudhu :
      -     Niyat.
-          Membasuh muka,
-          Membasuh 2 [dua] tangan,
-          Mengusap seluruh kepala,
-          Membasuh 2 [dua] kaki,
-          Berturut-turut..
-          Tertib,
.

Sunnahnya Wudhu :
-          Membasuh telapak tangan tiga kali,
-          Sebelum membasuh muka dimulai dengan ; ber-kumur-kumur,
-          Menghisap dan mengeluarkan/menyemprotkan air dari hidung,
-          Mendahulukan yg kanan,


-          Mengambil air baru untuk mengusap dua telinga setelah mengusap seluruh kepala.
-          Niyat dalam hati dari awal sampai akhir.
-          Berdo’a yg telah dimaklumi selesai wudhu,
-          Menghemat air tidak berlebihan penggunaan air untuk wudhu.

Batalnya Wudhu :
-          Segala sesuatu yg keluar dari 2 [dua] jalan kubul dan dubur secara mutlak,
-          Tidur kecuali tidur sebentar dalam posisi berdiri atau duduk,
-          Menyentuh langsung kemaluan anak adam tanpa alas/pengahalang,
-          Bersentuhan dengan lawan jenis disertai syahwat,
-          Makan daging kambing / onta,
-          Murtad,
-          Memandikan mayat [janazah],

-          Seluruh najis yg keluar dari seluruh badan.

Cara Wudhu Menurut Imam Syafi'i

By Unknown | At 16:46 | Label : , , | 0 Comments
MENURUT IMAM ASY-SYAFI’I [MADZHAB SYAFI’I]

Fardhunya Wudhu :
-          Niat,
-          Membasuh muka,
-          Membasuh 2 [dua] tangan sampai siku,
-          Mengusap sebagian kepala,
-          Membasuh 2 [dua] kaki sampai mata kaki,
-          Tertib.


Sunnahnya Wudhu :
-          Baca Basmalah,
-          Bersiwak [membersihkan gigi],
-          Ber-kumur-kumur,
-          Menghisap dan mengeluarkan/menyemprotkan air dari hidung,

-          Mengusap seluruh kepala dari depan dan membalikkannya,
-          Mengusap dua telingan luar dalam dengan air baru,
-          Mendahulukan anggota yg kanan,
-          Menggosok-gosok anggota wudhu,
-          Berturut-turut..

Batalnya Wudhu :
-          Segala sesuatu yg keluar dari 2 [dua] jalan kubul dan dubur kecuali air seperma [mani],
-          Hilang kesadaran/ingatan seperti epilepsi [ayan], gila atau mabuk,
-          Tidur, kecuali tidur dalam keadaan dudukyg tidak berobah posisinya,
-          Bersentuhan langsung [tanpa pengahalang] lain jenis [orang lain] yg bukan mahram secara mutlak juga antara suami isteri, tetapi dalam qaul beliau  yg lain [qaul jaded] dan para pengikutnya terdapat dalam kitab [Bidayatul Mujtahid Juz I hal. 27]  membedakan yg menyentuh dan yang tersentuh, yg menyentuh di wajibkan wudhu [artinya batal wudhunya] dan tidak bagi yg tersentuh [artinya yg tersentuh tidak batal wudhunya].

-          Menyentuh kemaluan dan dubur [anus] anak adam dengan telapak tangan yg dalam tanpa penghalang.

Tentang Wudhu Menurut IMAM MALIK

By Unknown | At 05:35 | Label : , , | 1 Comments
MENURUT IMAM MALIK [MADZHAB MALIKI]

Fardhunya Wudhu :
-          Niat,
-          Membasuh muka,
-          Membasuh 2 [dua] tangan sampai siku,
-          Mengusap seluruh kepala,

-          Membasuh 2 [dua] kaki sampai mata kaki,
-          Bersegera antara satu dst.nya,
-          Menggosok-gosok anggota yang dibasuh.

Sunnahnya Wudhu :
-          Membasuh dan membersihkan tangan sampai pergelangan,
-          Ber-kumur-kumur,
-          Menghisap dan  mengeluarkan/menyemprotkan air dari hidung,
-          Mengusap dua telingan luar dalam dengan air baru,
-          Mengusap seluruh kepala dari arah depan dan membalikkannya

Batalnya Wudhu :
-          Segala sesuatu yg keluar dari 2 [dua] jalan kubul dan dubur secara mutlak,
-          Tidur berat [tidur panjang],
-          Hilang akal, mabuk, gila, epilepsi [ayan],
-          Murtad [keluar dari Islam],
-          Ragu-ragu dalam berhadats,
-          Menyentuh kemaluan langsung dengan telapak tangan yg dalam,

-          Menyentuh lawan jenis yg baligh dengan syahwat, dengan disertai tujuan mencari keladzatan/kenikmatan.

Tentang Wudhu Menurut IMAM ABU HANIFAH

By Unknown | At 05:24 | Label : , , | 0 Comments
MENURUT IMAM ABU HANIFAH [MADZHAB HANAFI]

Fardhunya Wudhu :
-          Membasuh muka,
-          Membasuh 2 [dua] tangan sampai siku,
-          Mengusap seperempat kepala,
-          Membasuh 2 [dua] kaki sampai mata kaki.

Sunnahnya Wudhu :
-          Baca Basmalah,
-          Niat,
-          Siwakan [membersihkan gigi] walau dengan jari telunjuk,
-          Ber-kumur-kumur,
-          Mengisap air dan mengeluarkannya dari hidung,
-          Membasahi seluruh kepala dengan mengusap sekali saja,
-          Mengusap 2 [dua] telinga walau dengan air dari mengusap kepala,
-          Menggosok-gosok anggota yang dibasuh,
-          Tertib,
-          Berturut-turut..

Batalnya Wudhu :
-          Segala sesuatu yang keluar dari 2 [dua] jalan kubul dan dubur secara mutlak,
-          Hilang kesadaran,
-          Hilang ingatan seperti mabuk, gila, epilepsi.
-          Tidur, kecuali tidur dengan duduk yang belum berobah dari posisinya,
-          Tertawa ter-bahak-bahak didalam shalatnya sampai sebelahnya dengar,
-          Menyentuh barang yang keji tanpa alas.
-          Mengalirnya najis dari  tubuh seperti darah atau nanah,

-          Muntah yang sekiranya memenuhi mulut.
Posting Lama ►
 

Comment

Copyright © 2012. Manasik Haji dan Umroh - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Bamz